- Home
- Nasional
- Menteri Muhadjir Minta Maaf Soal Ujian Nasional, Ada Apa Ya?
Menteri Muhadjir Minta Maaf Soal Ujian Nasional, Ada Apa Ya?
- Nasional
- Nefan Kristiono
- Jumat, 13 April 2018 01:00 PM
- 367

ASN.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena soal-soal ujian nasional berbasis komputer yang sulit. Sebab soal itu memang akan dirancang semakin sulit.
“Itu untuk mengejar ketertinggalan kita dari bangsa lain,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu di Istana Wakil Presiden, Jum’at (13/4/2018).
Menurut Muhadjir dibandingkan negara-negara ASEAN dan Asia kualitas pendidikan kita masih tertinggal. Maka standar kualitas ujian nasional akan dijadikan tolok ukur meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) tingkat kualitas siswa Indonesia tergolong rendah di antara 72 negara yang di survei.
PISA merupakan sistem ujian dari Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan negara-negara tersebut.
“Ketika nilai PISA rendah kami (Kemendikbud) yang disalahkan, tapi ketika kami berupaya menaikkan standar membuat siswa sulit kami juga salah,” kata Muhadjir.
Pelaksanaan UNBK tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlangsung pada 10 - 13 April mendapat kritik dari sejumlah siswa karena soal-soalnya dianggap sulit dan tidak sesuai dengan pelajaran yang diterima di sekolah.
Selain soal mata pelajaran matematika yang dianggap tidak sesuai kisi-kisi, siswa juga mengeluhkan penggunaan metode esai dan analisa dalam UNBK.
Federasi Serikat Guru Indonesia menemukan kondisi di mana soal matematika dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer menjadi soal yang banyak dikeluhkan siswa karena terlalu sulit dan tidak sesuai dengan kisi-kisi.
Keluhan soal Matematika terutama Matematika IPS tersebut terkait dengan jumlah dan cakupan materi yang tidak sesuai kisi-kisi, tidak sesuai dengan cakupan materi di simulasi UN dan uji coba UN. Lebih dari itu mereka menilai tidak sesuai kaidah penyusunan soal yang baik.
ASN.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena soal-soal ujian nasional berbasis komputer yang sulit. Sebab soal itu memang akan dirancang semakin sulit.
“Itu untuk mengejar ketertinggalan kita dari bangsa lain,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu di Istana Wakil Presiden, Jum’at (13/4/2018).
Menurut Muhadjir dibandingkan negara-negara ASEAN dan Asia kualitas pendidikan kita masih tertinggal. Maka standar kualitas ujian nasional akan dijadikan tolok ukur meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) tingkat kualitas siswa Indonesia tergolong rendah di antara 72 negara yang di survei.
PISA merupakan sistem ujian dari Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan negara-negara tersebut.
“Ketika nilai PISA rendah kami (Kemendikbud) yang disalahkan, tapi ketika kami berupaya menaikkan standar membuat siswa sulit kami juga salah,” kata Muhadjir.
Pelaksanaan UNBK tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlangsung pada 10 - 13 April mendapat kritik dari sejumlah siswa karena soal-soalnya dianggap sulit dan tidak sesuai dengan pelajaran yang diterima di sekolah.
Selain soal mata pelajaran matematika yang dianggap tidak sesuai kisi-kisi, siswa juga mengeluhkan penggunaan metode esai dan analisa dalam UNBK.
Federasi Serikat Guru Indonesia menemukan kondisi di mana soal matematika dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer menjadi soal yang banyak dikeluhkan siswa karena terlalu sulit dan tidak sesuai dengan kisi-kisi.
Keluhan soal Matematika terutama Matematika IPS tersebut terkait dengan jumlah dan cakupan materi yang tidak sesuai kisi-kisi, tidak sesuai dengan cakupan materi di simulasi UN dan uji coba UN. Lebih dari itu mereka menilai tidak sesuai kaidah penyusunan soal yang baik.
Tags:
Artikel Terkait
Menteri Agama: Presiden pun Tak Akan Bisa
- Jumat, 20 April 2018 04:00 PM
Dengan Perpres, Jokowi Paksa Pemerintah Kota Ini Kelola Sampah Jadi Listrik
- Jumat, 20 April 2018 10:00 AM
Artikel Terkait
Dengan Perpres, Jokowi Paksa Pemerintah Kota Ini Kelola Sampah Jadi Listrik
Jumat, 20 April 2018 10:00 AMPemerintah Targetkan Ekspor Busana Muslim Naik 10 Persen
Jumat, 20 April 2018 07:00 AMTerpopuler
Trending
- Home
- Nasional
- Menteri Muhadjir Minta Maaf Soal Ujian Nasional, Ada Apa Ya?
Menteri Muhadjir Minta Maaf Soal Ujian Nasional, Ada Apa Ya?
- Nasional
- Nefan Kristiono
- Jumat, 13 April 2018 01:00 PM
- 367

ASN.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena soal-soal ujian nasional berbasis komputer yang sulit. Sebab soal itu memang akan dirancang semakin sulit.
“Itu untuk mengejar ketertinggalan kita dari bangsa lain,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu di Istana Wakil Presiden, Jum’at (13/4/2018).
Menurut Muhadjir dibandingkan negara-negara ASEAN dan Asia kualitas pendidikan kita masih tertinggal. Maka standar kualitas ujian nasional akan dijadikan tolok ukur meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) tingkat kualitas siswa Indonesia tergolong rendah di antara 72 negara yang di survei.
PISA merupakan sistem ujian dari Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan negara-negara tersebut.
“Ketika nilai PISA rendah kami (Kemendikbud) yang disalahkan, tapi ketika kami berupaya menaikkan standar membuat siswa sulit kami juga salah,” kata Muhadjir.
Pelaksanaan UNBK tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlangsung pada 10 - 13 April mendapat kritik dari sejumlah siswa karena soal-soalnya dianggap sulit dan tidak sesuai dengan pelajaran yang diterima di sekolah.
Selain soal mata pelajaran matematika yang dianggap tidak sesuai kisi-kisi, siswa juga mengeluhkan penggunaan metode esai dan analisa dalam UNBK.
Federasi Serikat Guru Indonesia menemukan kondisi di mana soal matematika dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer menjadi soal yang banyak dikeluhkan siswa karena terlalu sulit dan tidak sesuai dengan kisi-kisi.
Keluhan soal Matematika terutama Matematika IPS tersebut terkait dengan jumlah dan cakupan materi yang tidak sesuai kisi-kisi, tidak sesuai dengan cakupan materi di simulasi UN dan uji coba UN. Lebih dari itu mereka menilai tidak sesuai kaidah penyusunan soal yang baik.
ASN.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena soal-soal ujian nasional berbasis komputer yang sulit. Sebab soal itu memang akan dirancang semakin sulit.
“Itu untuk mengejar ketertinggalan kita dari bangsa lain,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu di Istana Wakil Presiden, Jum’at (13/4/2018).
Menurut Muhadjir dibandingkan negara-negara ASEAN dan Asia kualitas pendidikan kita masih tertinggal. Maka standar kualitas ujian nasional akan dijadikan tolok ukur meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) tingkat kualitas siswa Indonesia tergolong rendah di antara 72 negara yang di survei.
PISA merupakan sistem ujian dari Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan negara-negara tersebut.
“Ketika nilai PISA rendah kami (Kemendikbud) yang disalahkan, tapi ketika kami berupaya menaikkan standar membuat siswa sulit kami juga salah,” kata Muhadjir.
Pelaksanaan UNBK tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlangsung pada 10 - 13 April mendapat kritik dari sejumlah siswa karena soal-soalnya dianggap sulit dan tidak sesuai dengan pelajaran yang diterima di sekolah.
Selain soal mata pelajaran matematika yang dianggap tidak sesuai kisi-kisi, siswa juga mengeluhkan penggunaan metode esai dan analisa dalam UNBK.
Federasi Serikat Guru Indonesia menemukan kondisi di mana soal matematika dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer menjadi soal yang banyak dikeluhkan siswa karena terlalu sulit dan tidak sesuai dengan kisi-kisi.
Keluhan soal Matematika terutama Matematika IPS tersebut terkait dengan jumlah dan cakupan materi yang tidak sesuai kisi-kisi, tidak sesuai dengan cakupan materi di simulasi UN dan uji coba UN. Lebih dari itu mereka menilai tidak sesuai kaidah penyusunan soal yang baik.
Tags:
Komentar
Artikel Terkait
Menteri Agama: Presiden pun Tak Akan Bisa
- Jumat, 20 April 2018 04:00 PM
Dengan Perpres, Jokowi Paksa Pemerintah Kota Ini Kelola Sampah Jadi Listrik
- Jumat, 20 April 2018 10:00 AM
Komentar